Text
Manajemen sumber daya manusia
Sejarah revolusi industri pertama dimulai ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin, salah satunya yaitu mesin uap yang ditemukan pada abad ke-18. Revolusi ini berhasil mengubah dan mendongkrak perekonomian secara dramatis. Selama dua abad setelah revolusi Industri tersebut, rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia meningkat enam kali lipat.
Menurut Airlangga Hartanto (Menteri Perindustrian), era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di sektor manufaktur untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini. Di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM. Sebab, talent menjadi kunci atau faktor penting untuk kesuksesan implementasi industri 4.0.
Revolusi industri kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit listrik dan ruang pembakaran mesin (combustion chamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang yang kembali mengubah kehidupan manusia secara signifikan.
Revolusi industri ketiga dan keempat terkait dengan keberadaan internet yang semakin memudahkan kehidupan kita. Revolusi ketiga terjadi sekitar tahun 1980 yang ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet yang sekali lagi mengubah kehidupan manusia. Selanjutnya, pada revolusi industri generasi keempat menunjukkan tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala (internet of things atau IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif.
T00539 | 658.3 TEG m | Kampus Cemani | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain