Text
Pemuliaan Haploid Secara In Vitro Konsep Pembentukan Varietas Unggul Baru Tanaman Budidaya
Buku Pemuliaan Haploid Secara In Vitro Konsep Pembentukan Varietas Unggul Baru Tanaman Budidaya Buku PEMULIAAN HAPLOID SECARA IN VITRO, Konsep Pembentukan Varietas Unggul Baru Tanaman Budidaya ini ditulis mendasarkan pada materi umum Pemuliaan Tanaman. Buku ini mencakup tiga bagian penting, yaitu: bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir naskah. Masing-masing bagian terdiri atas beberapa sub-bagian, dimana bagian awal dimulai dari Halam Sampul dan diakhiri dengan Daftar Gambar. Sementara itu, bagian utama naskah dimulai dari Pendahuluan dan diakhiri dengan Topik Penelitian yang pernah dilakukan. Pada bagian akhir ditutup dengan Prospek Pemuliaan Haploid Di Masa Mendatang. Sebagai pengkaji dalam bidang Pemuliaan Tanaman, tidak mungkin saya menguraikan secara tuntas mengenai Pemuliaan Tanaman karena bidang ilmu ini juga cukup luas, yang terdiri dari pemuliaan konvensional dan inkonvensional. Namun, topik yang akan saya sampaikan adalah “Pemuliaan Haploid Secara In Vitro: Konsep Pembentukan Varietas Unggul Baru Tanaman Budidaya” yang merupakan bagian dari Pemuliaan Tanaman Secara Inkonvensional. Pemilihan topik ini didasari atas pertimbangan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia adalah tersedianya bahan makanan yang cukup. Untuk mencapai kondisi itu, diperlukan suatu teknik pemuliaan yang cepat dan efisien dalam menghasilkan varietas baru dengan keunggulan yang diandalkan. Pemuliaan Haploid Secara “In Vitro” merupakan salah satu jawaban yang paling tepat untuk mencapai hasil yang lebih tinggi karena bisa menghasilkan Varietas Hibrida. Varietas Hibrida adalah varietas tanaman yang dihasilkan dari persilangan antara tetua-tetua galur murni, yaitu tetua dengan sifat yang dikendalikan oleh alel/gen homozigot. Varietas Hibrida umumnya mempunyai kapasitas pro-duksi yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas bukan hibrida atau varietas lainnya. Dengan demikian, penggunaan varietas hibrida akan dapat mencapai kuantitas produksi yang lebih tinggi. Penggunaan teknik haploid dapat mereduksi penggunaan waktu yang sangat panjang bila dilakukan secara konvensional melalui seleksi setelah persilangan alami/buatan (artificial crossing atau hands pollination). Hal ini disebabkan karena pembentukan galur murni calon tetua persilangan melalui persilangan buatan, memerlukan waktu panjang paling cepat tujuh generasi silangsendiri (selfing), itupun mustahil diperoleh galur murni yang benar-benar memiliki sifat yang disandikan oleh alel/gen homozigot sempurna (completely homozygous). Akan tetapi, dengan teknik kultur antera/mikrospora secara “in vitro”, galur murni yang “completely homozygous” dapat diperoleh hanya dalam dua generasi, yaitu generasi penanaman tanaman donor, dan generasi penanaman hasil kultur “in vitro”. Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan, diantaranya: Bagian-1 Prolog Bagian-2 Beberapa Pengertian Mengenai Haploid Dan Istilah-Istilah Terkait Bagian-3 Manfaat Pemuliaan Haploid Bagian-4 Perkembangan Pemuliaan Haploid Bagian-5 Jalur Perkembangan Mikrospora Sebagai Prekursor Pembentukan Embrio dan Tanaman Haploid Atau Haploid Ganda Bagian-6 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pembentukan Embrio dan Tanaman Haploid Bagian-7 Aplikasi Pemuliaan Haploid Bagi Pembentukan Varietas Unggul Baru Tanaman Budidaya Bagian-8 Pemuliaan Haploid Pada Tanaman Rumput Makanan Ternak Bagian-9 Prospek
T00562 | 634.598 SUA p | location_name (Rak Agribisnis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain