Text
Produksi Jagung Edisi 2; Strategi Meningkatkan Produksi Jagung
Indonesia saat ini belum mampu berswasembada jagung. Lima tahun mendatang, kebutuhan jagung diperkirakan sekitar 30 juta ton/tahun, untuk industri pakan 20 juta ton dan kebutuhan jagung lainnya sebesar 10 juta ton. Sementara itu, produksi jagung saat ini hanya 18,3 juta ton/tahun. Untuk mewujudkan swasembada jagung, ada tiga titik yang perlu menjadi perhatian, yaitu: menambah areal tanam; optimalisasi lahan dengan meningkatkan indeks pertanaman, dan meningkatkan produktivitas tanaman. Produktivitas yang tinggi ini dapat dicapai bila menerapkan inovasi teknologi yang tepat. Inovasi tersebut adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu Jagung. Inovasi teknologi ini dapat meningkatkan hasil jagung sampai 126% pada lahan sawah, 152% pada lahan kering terbuka, dan 82% pada lahan kering di bawah pohon kelapa.
Buku ini berisi informasi tentang inovasi pengelolaan tanaman terpadu jagung yang terdiri dari empat komponen teknologi dasar dan tujuh komponen teknologi pilihan. Komponen teknologi dasar adalah: (1) varietas unggul baru, hibrida atau komposit; (2) benih bermutu dan berlabel; (3) populasi 66.000-75.000 tanaman/ha; dan (4) pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah. Sedangkan komponen teknologi pilihan adalah: (1) penyiapan lahan; (2) pembuatan saluran drainase di lahan kering atau saluran irigasi di lahan sawah; (3) pemberian bahan organic; (4) pembubunan; (5) pengendalian gulma secara mekanis atau dengan herbisida kontak; (6) pengendalian hama dan penyakit; (7) panen tepat waktu dan pengeringan segera. Komponen teknologi ini dapat beragam atau sangat berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya atau satu kelompok tani dengan kelompok tani lainnya karena ditentukan secara bersama-sama oleh petani melalui analisis kajian kebutuhan teknologi, dalam pemahaman masalah dan peluang.
T00579 | 633.15 ATM p | location_name (Rak Agribisnis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain